Senin, 29 September 2014

Cerpen- Misteri Gaun Gamis

am menunjukkan pukul 19.00 wib, saatnya embun pulang dari kantornya. Setiap pulang ia harus menaiki taksi, tetapi hari ini tidak. Karena ia pulang lebih cepat, jadi ia memutuskan untuk jalan kaki. Karena rumahnya tidak jauh dari kantornya.
Saat di perjalanan, embun melihat sebuah gaun gamis di toko butik, “bagus sekali gaun gamis itu” pikir embun. Tetapi ada seseorang yang mendorong embun untuk masuk ke toko butik itu. “aaa…” jerit embun.
“aneh sekali, siapa yang mendorongku tadi” ucap embun. Tanpa pikir panjang enbun langsung membeli gamis tersebut.
Seusai membeli gaun gamis tersebut ia merasakan hal yang aneh di dalam kostnya. Bahkan ia pernah mendengar suara isak tangis perempuan. Itu semakin membuat embun takut. Saat ada ulang tahun temannya di kantor, ia memakai gaun gamis itu. Banyak yang membicarakan tentang gaun gamis itu, tetapi embun tidak menghiraukannya.
Seusai pesta, embun menemukan setetes darah dari atap rumahnya. Bulu kuduk embun semakin berdiri, lalu ia mendengar suara perempuan yang ingin minta tolong “tolong aku..” suara misterius itu kini menjadi bahan takut embun.
“siapa kamu, mengapa kamu selalu menggangguku” cetus rmbun
“aku adalah pemilik gaun gamis itu, aku ingin minta tolong padamu” kata suara hantu tersebut
“minta tolong apa, apa yang kau inginkan?”
“aku minta tolong padamu, tolong temukan orang yang sudah membunuhku, aku berjanji, jika kamu sudah menolongku, aku akan tidak mengganggumu lagi”
“baiklah siapa orangnya”
“dia adalah pemilik butik dan kamu membeli gamisku”
“benarkah..”
“iya, please bantu aku.”
“aneh banget ini hantu, bisa juga dia ngomong bahasa inggris” ucap embun dalam hati
“ya dong, tentu”
“kamu bisa baca pikiran orang lain?”
“ya, dong tentu, aku kan hantu”
Keesokan harinya, embun bertemu dengan pemilik butik itu.
“ibu, aku ingin bertanya, darimana ibu mendapatkan gaun gamis ini. Aku selalu dihantui oleh pemilik gamis ini.”
“e..E..Emm, mau apa kamu bertanya?. Itu tidak penting bagiku”
“itu sangat tidak penting bagi ibu, bagi saya sangat penting”
Lalu datanglah sesosok hantu perempuan yang memiliki wajah yang pucat dan bercak darah. Hantu itu langsung menerkam ibu pemilik butik tersebut dan berkata, “kembalikan gamisku, kau sudah membunuhku, sekarang giliranmu”
Ucap hantu tersebut.
“jangan… Jangan. Aku akan mengembalikan gamismu dan menguburmu dengan layak”
Setelah itu, hantu itu pun menghilang, dan ia berkata “terimakasih enbun, kau telah menolongku” kata hantu itu sambil tersenyum dan embun hanya menganggukkan kepala.
“karena kamu sudah membunuh oranglain, kamu akan aku serahkan ke pihak yang berwajib..” ucap embun
“jangan..” jawab ibu itu sambil menangis histeris
Tak lama kemudian, datanglah polisi dan ibu itu langsung ditangkap dan dipenjara akibat dari kesalahannya. Kini pikiran embun menjadi tenang, dan gamis yang dipakainya itu pun sudah dikubur. Hari yang dijalani ia pun menjadi bahagia. Kini ia tidak akan diganggu oleh hantu lagi…
End
Cerpen Karangan: Mita Nurfadilah
Facebook: Ditazia Rincelly Mitha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar