Senin, 17 November 2014

Puisi - Tawon dan Batang Kering

TAWON DAN BATANG KERING
Oleh Widiatmoko


Candamu adalah cerianya wajahmu
Yang engkau tampakkan dengan hijaunya rimbunan dan kokohnya batangmu
Ceriamu adalah cermin tulusnya jiwamu
Yang engkau dermakan dengan manisnya buahmu tanpa alpa

Tulusnya jiwamu adalah pesona lautan hatimu yang tak bertepi
Yang engkau hembuskan dengan segarnya udaramu melalui jemari yang melambai
Rimbunanmu bukanlah tahta sang raja
Kekokohanmu bukanlah raja dalam tahta
Kesegaranmu bukanlah sabda

Engkau kukenang karena jiwamu
Engkau kusayang karena pesona hatimu
Kini kau kusemayamkan dalam kesunyian nan pilu
Kalaulah aku engkau
Aku 'kan bersemayam jua
Namun bukan jasadku
Tapi jiwaku

Sengat pun aku punya
Ia senjata di saat aku tersiksa
Bukan aku ‘tuk menyiksa
Ia bukanlah bisa yang memangsa

Mulut pun aku ada
Ia penghias dan pencerna
Bukan aku ‘tuk berdusta dan ingkar kata
Ia pun bukan bisa yang memangsa

Bukankah engkau pun tahu
Jasadku bukan apa-apa
Ia hanyalah topeng bersayap yang kutampakkan saat aku terbang
Tanpamu aku tak pernah menghampiri sang batang
Rumah di saat aku dalam lengang

Semasa engkau rindang karna hujan
Aku pun terasa dingin dengan selimut sayap tipisku
Semasa engkau layu karna ronamu yang haru
Aku hanya diam membisu

Menunggu
Bersimpuh
Luluh di hadapan penciptamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar